LAPORAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK
Kelompok I
- Jenis Topik : Tugas
- Topik Bahasan : Kiat Menghindari Kesulitan Belajar
- Alasan Pemilihan Topik : Banyak Siswa SMP Muhammadiyah 8 Medan yang sulit
memahami pelajaran
- Tempat : Ruang kelas VII-A
- Hari, Tanggal : Selasa, 22 September 2013
- Waktu : Pukul 13.30 WIB
- Pertemuan Ke : 1 (satu)
- Anggota Kelompok : 1. KH 6. RA
2. LF 7. SZ
3. HA 8. MF
4. CP 9.FD
5. AS 10 MR
- Pemimpin Kelompok : Fitra Auliza
- Tahap Kegiatan
1. Pembentukan
- Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.
b.
Berdoa secara bersama sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing anggota.
c.
Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok
d.
Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
e.
Menjelaskan asas bimbingan kelompok yaitu asas
kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan dan kerahasiaan.
f.
Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
g.
Melaksanakan perkenalan dilanjutkan dengan merangkai
nama.
2. Peralihan
a.
Menjelaskan kembali dengan ringkas cara pelaksanaan
kegiatan bimbingan kelompok.
b.
Bermain kelipatan tiga dot
c.
Mengenali suasana hati dan pikiran masing-masing anggota
kelompok untuk mengetahui kesiapan mereka memasuki tahap ke tiga
d.
Menekankan asas-asas yang dipedomani dan diperhatikan
dalam pelaksanaan bimbingan kelompok
3. Kegiatan
a.
Setiap anggota kelompok mengemukakan topik permasalahan
yang akan dibahas.
b.
Kelompok memilih topik masalah yang hendak dibahas,
kemungkinan topik yang hampir sama sekaligus dapat dibahas dan topik lain yang
kan dibahas berikutnya.
c.
Memberikan gambaran yang lebih terinci mengenai topik
yang dimilikinya.
d.
Seluruh anggota kelompok aktif membahas topik masalah
yang dipilih melalui berbagai cara seperti menjelaskan, memberi contoh,
mengemukakan pengalaman pribadi, bertanya dan sebagainya.
4. Pengakhiran
a.
Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
b.
Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mengemukakan
komitmen.
c.
Komitmen kelompok meminta anggota kelompok pesan dan
kesan hasil kegiatan.
d.
Doa penutup
e.
Bersalaman sambil
melakukan lagu Kapan-kapan
I.
Pembahasan Topik : Kiat Menghidari Kesulitan Belajar
J.
Suasana Kegiatan Kelompok :
1.
Suasana kegiatan kelompok berjalan dengan dinamis,
kondusif
- Komitmen Anggota Kelompok :
1.
Masing-masing anggota kelompok memahami
2.
Perubahan yang dialaminya akan diterima secara positif
L.
Pesan dan Kesan Anggota Kelompok :
Pesan : bimbingan kelompok dapat membuat
pelajar untuk belajar dengan cara yang baik dan sangat bermanfaat untuk pelajar
Kesan : saya dapat pelajaran berharga
dan senang karena dapat memotivasi saya belajar lebih efektif lagi
M.
Catatan Khusus
: Dengan diberikan bimbingan kelompok siswa dapat memahami
tentang kiat menghidari kesulitan belajar serta dapat di aplikasikan dalam proses belajar.
tentang kiat menghidari kesulitan belajar serta dapat di aplikasikan dalam proses belajar.
Medan, 22 September 2013
Pelaksana Layanan
Calon Guru BK
Fitra Auliza
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK
KIAT MENGHINDARI
KESULITAN BELAJAR
Kesulitan
merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan
dalam mencapai tujuan. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses
belajar terhadap hambatan-hambatan tertentu yang bersifat fisiologis,
psikologis maupun sosiologis.
Jenis-jenis
kesulitan belajar meliputi:
1.
Kekacauan belajar (Learning Disorder)
Adalah keadaan dimana
proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.
Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak
dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya
respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih
rendah dari potensi yang dimilikinya.
Contoh: siswa yang sudah terbiasa dengan olahraga keras seperti karate, tinju
dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang
menuntut gerakan lemah gemulai.
2.
Learning Disfunction merupakan gejala
dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik,
meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas
mental , gangguan alat dria,atau gangguan psikologis lainnya. Contoh; siswa yang memiliki postur tubuh yang tinggi
atletis dan sangat cocok menjadi atlet bolla volley, namun karena tidak pernah
dilatih bermain bola volley, maka dia
tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
3.
Under Achiver mengacu kepada siswa yang
sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong diatas normal,
tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh: siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat
kecerdasan tergolong unggul (IQ = 130 -140), namun prestasi belajarnya
biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
4.
Slow Learner atau lambat belajar adalah
siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
5.
Learning Disabilities atau
ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga
hasil belajar dibawah potensi intelektualnya.
Bimbingan belajar merupakan upaya
untuk menentukan siswa yang diduga
memrlukan layanan bimbingan belajar. Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan
belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan
criteria sebagai batas atau patokan, sehingga dengan criteria ini dapat
ditetapkan batas dimana siswa
diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
Terdapat 4 (empat) ukuran yang dapat
menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa :
1) Tujuan
pendidikan
Siswa yang dapat mencapai target tujuan
pembelajaran dianggap sebagai siswa yang berhasil, sedangkan apabila siswa
tidak dapat mencapai target tujuan pembelajaran dikatakan mengalami kesulitan
belajar.
2) Kedudukan
dalam kelompok
Siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar, apabila memperoleh prestasi belajar dibawah prestasi rata-rata
kelompok secara keseluruhan.
3) Tingkat
pencapaian hasil belajar dibandingkan dengan potensi
Siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Hal ini biasa disebut Underachiver
4) Kepribadian
Siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar, apabila menunjukkan gejala/pola-pola perilaku atau kepribadian yang
menyimpang dari seharusnya.
Kiat menghindari
kesulitan belajar
1) Tentukan
tujuan belajar.
Tujuan dalam belajar
dapat membantu pemusatan perhatian terhadap apa yang dipelajari. Sikap mental
diharapkan taat pada tujuan belajar, sehingga apapun yang terlepas dari tujuan,
Jangan dicari dan abaikan.
2)
Kenali system ingatan
Dalam rangka belajar
perlu mengenali system ingatan diri sendiri. Sebab hal ini sangat
menentukan berhasil tidaknya seorang
pelajar dalam belajar.
3)
Kenali rentang konsentrasi.
Dalam belajar,
konsentrasi memgang peranan penting bagi seseorang. Sebab seseorang yang tidak
dapat berkonsentrasi dalam belajar
berarti dia tidak akan mendapatkan sejumlah kesan yang diinginkan dari hasil
yang dipelajari.
4)
Kenali tipe belajar sendiri
Macam-macam tipe
belajar, yaitu belajar sambil berbuat, belajar dengan bersuara, belajar lewat
kata hati, dan belajar dengan gerakan mata. Nilailah sendiri mana yang cocok dengan karakteristik sendiri.
Bila ditemukan gunakan untuk keberhasilan dalam belajarmu.
5)
Kenali sifat buku
Sebagai bahan bacaan buku memiliki sifat
mudah, sedang atau sukar untuk dibaca. Sebagai pelajar yang gemar membaca buku perlu mengenali sifat
sejumlah buku.
6)
Jauhi sifat malas
Sekiranya ingin
menjauhi sifat malas, maka jauhkanlah sifat suika “nyontek” hasil pekerjaan
orang lain atau dari catatan kecil yang dibuat saat ujian/tes (“ngrepek”).
Dengan suka membaca buku serta rajin mengerjakan PR serta tidak menunda-nunda
kegiatan belajar, maka akan dapat membantu meningkatkan konsentrasi dalam
belajar.
7)
Penuhi Keinginan sesaat
Dalam belajar, kadang
muncul keinginan yang mungkin kalau tidak dipenuhi akan mengganggu konsentrasi
belajar. Misalnya; ingin makan bakso, nonton TV, mendengarkan radio, membeli
alat belajar dan sebagainya. Langkah terbaik adalah memenuhi keinginan sesaat
tersebut agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
8)
Catat Tugas yang belum selesai
Siswa yang terbiasa
mencatat tugas-tugas yang akan dikerjakan, berarti mengurangi beban otak dan
otak tidak diperas untuk mengingat-ingat tugas yang akan dilakukan. Jenis dan
bentuk tugas apapun yang belum selesai akan mengganggu konsentrasi belajar.
9)
Belum siap jangan belajar
Kesiapan untuk belajar
bukan berarti fisik saja, tetapi juga dalam arti psikis(kejiwaan) dan materiil,
agar menghasilkan hasil belajar yang maksimal.
Kesiapan fisik misalnya
tubuh tidak sakit, lesu ngantuk dan sebagainya.Kesiapan psikis misalnya, ada
niat untuk belajar, sehingga dapat berkonsentrasi dan ada motivasi. Sedangkan
kesiapan materiil misalnya, ada bahan yang dipelajari, ada catatan, ada buku
bacaan, sarana belajar dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment